Senin, 08 April 2013

unbelievable moment


Realita yang Ku Fiksikan


Untuk kesekian kalinya Kanza mematut ulang dirinya didepan cermin. Lagi-lagi ia memoleskan bedak dengan saput yang sudah mulai menipis itu ke wajahnya.
 “Ya Tuhan Za, lu itu mau jadi vampire atau apa? Daritadi bedakan terus” sungutku kesal.  
“Haduh Key, gue itu keringatan. Takutnya bedak gue ntar luntur. Kan nggak lucu kalau Ryan datang terus gue nyambut doi dengan muka cemong-cemong” Sanggahnya, tetap fokus memoleskan bedak ke wajahnya yang sebenarnya sudah putih dan cantik meskipun tanpa make up.
          Dia Kanza, hari ini adalah hari ulang tahun Ryan, pacar tersayangnya. Seperti rutinitas perayaan ulang tahun pada umumnya, aku membantu Kanza menyiapkan surprise kecil-kecilan untuk Ryan. Aku membantunya membuat kue Tart serba cokelat favorit Ryan dan membantunya memasak. Kupikir ini fenomena yang lumayan langka. Jangankan untuk memasak, setauku mengupas bawang merah saja Kanza akan kesulitan, tapi hari ini ntah ia kesambet arwah koki apa sehingga ia ingin memasak, yaa walaupun dibutuhkan waktu lebih dari dua jam hanya untuk membuat sup jamur favorit Ryan. Kanza juga menyiapkan sneakers putih sebagai kado untuk Ryan. Konon untuk membeli sneakers itu Kanza rela puasa jajan beberapa hari. Maklum, Kanza itu anaknya memang totalitas, dia pasti akan memberikan yang terbaik untuk pasangannya, hahaha.
          Hari ini ia terlihat sangat cantik. Dengan sweater putih kedodoran bergambar Teddy Bear andalannya, celana jeans hitam selutut, jam tangan casio baby putih yang terlingkar manis dilengannya, dan bandana putih menghiasi rambutnya yang terurai, semua komponen yang ia kenakan hari ini benar-benar menanmbah nilai plus penampilannya, casual but cute and perfect.
“Key, balon-balonnya, dekorasinya, sama lunch nya udah siap semua kan?”
“Udah neng” Jawabku sambil membenahi posisi balon warna warni yang terikat kurang sempurna di sudut ruangan.
Baru saja Kanza hendak memulai titah ala mandornya, tiba-tiba bel rumahnya berdering. Dengan buru-buru Kanza berlari kecil menuju depan pintu, mengurungkan niatnya untuk cek dan ricek prepare surprise-nya padaku.
“Key, penampilan gue udah oke kan?” tanyanya untuk ke tujuh kalinya, atau mungkin lebih jika terhitung sejak tadi pagi aku datang kerumahnya.
“Udah, ayo buruan” aku mendorong tubuhnya pelan.
Kanza membuka pintunya pelan, dan….
SURPRISE!!!!!!” seperti sebuah koor dadakan dengan intonasi dan ritme suara yang tumpang tindih, teriakan singkat itu terdengar sangat kompak disusul dengan tawa riang.
Aku yang berada dibelakang Kanza ikutan kaget. Seperti arak-arakan orang hendak pinangan, Ryan datang membawa beberapa temannya. Ryan berdiri paling depan dengan kemeja biru toska dan terlihat sangat manis. Dia membawa kue tart serba putih dengan ornament couple yang sedang berdansa ditengahnya, dan kurasa itu kue vanilla favorit Kanza. Dan seorang teman yang berdiri disebelah Ryan membawa banner kain yang bertuliskan “You are My Best Present in my Birthday” lantas beberapa temannya yang lain membawa masing-masing sebuah kotak kado ditangannya, mulai dari ukuran mini sekecil kotak cincin sampai ukuran segedhe kardus galon Aqua (ini sungguhan) Dan di  setiap kotak kado tersebut tertempel masing-masing sebuah huruf, yang kalau dirangkai bertuliskan “I . L . O . V . E. Y . O. U “. Aku bisa membacanya karena mereka berdelapan berbaris berjejeran tepat dibelakang Ryan. Sadar dengan fenomena yang romantis tingkat akut ini, aku mencubit pelan pinggang Kanza. Kanza yang daritadi bengong dan speechless pun mulai sadar. Matanya berkaca-kaca. Yah, aku tau apa yang dia rasakan. Ryan benar-benar cowok romantis. Kanza yang tadinya berniat memberinya surprise malah dibuat surprise oleh mereka.

NB : Hidup didunia ini dan dipertemukan dengan mereka benar-benar membuatku merasa seperti hidup dalam sebuah cerita. Kisah ini aku tulis berdasarkan moment istimewa perayaan salah satu ulang tahun sahabatku ( nama tersamarkan J ). Dia dijuluki kaisar gombal yang super romantis. Namun menurutku julukan kaisar gombal itu sebenarnya kurang cocok diplakatkan untuknya, karena dia bukan tipe orang yang hobi membual manis alias ngegombal pada semua orang. Ia hanya menyajikan kalimat manisnya itu untuk ceweknya, dan itupun bukan bualan, tapi ungkapan perasaan ( katanya sih gitu ) yang sengaja ia berikan untuk memberikan nutrisi batin penguat cinta guna memperkokoh fondasi cinta mereka (hahahahah GUBRAK, cielah, emang dasar hobi hiperbola anak ini), whaterver , yang jelas aku menulis kisah ini karena ini merupakan salah satu moment yang sangat istimewa, meskipun bukan ditujukan untukku, tapi aku juga take a part dalam moment ini meskipun hanya sebagai figuran, hahaha jadi  envy sama Ms. Ex J J J . Ini realita yang ku fiksikan, nama tokoh tersamarkan dan gaya bahasa yang sedikit ku ubah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar