Minggu, 02 Februari 2014

KATA MUTIARA (SEDEKAH HATI)

Selamat malam Tuhan, terimakasih Kau masih memberi hamba kehidupan. Sembah sujud dan tasbih syukurku selalu terpanjat untuk-Mu. Terimakasih Tuhan, Kau masih memberi hamba masa untuk berobat, masa untuk berbahagia bersama keluarga dan teman2, masa untuk memutar kembali musik START Depapepe untuk kesekian kalinya, masa untuk kembali menelan jamu dan obat pahit untuk kesekian kalinya juga, terimakasih  untuk semuanya. Tapi Tuhan, saat ini ada satu masa yang membuatku galau,  sebenarnya kapan masa jomblo hamba ini kadaluarsa? #loh 

Selamat malam pembaca yang budiman, terimakasih telah menyempatkan waktu untuk singgah dan baca2 postingan di blog saya (halah, kayak ada yang sudi baca saja #ngarep). Saat ini saya adalah satu dari sekian jamaah jomblo pencari imam sejati :D. Well, kali ini saya pengen “sedekah” kata-kata norak, ahahaha kata-kata alay? Lebay? Hiperbola? Kuno? Apalah namanya, yang jelas untuk saat ini saya baru bisa sedekah kata. Besoklah kalau kamu dan aku sudah sama2 jadi orang sukses, kita sama2 sedekah harta yak #AMIIN :D .Dan silahkan bagi yang berminat, sumbangkanlah dan salurkanlah sedekah saya yang ikhlas ini untuk pihak yang membutuhkan :D. Semoga saya dan anda sama-sama mendapat pahala apabila dengan kata2 ini kita bisa menciptakan bungah dihati orang yang special bagi  anda, atau malah mengalami galau kronis, hahahaha selamat membaca :D
 
“Kamu adalah kasih absolute yang tak pernah absen dari doa dan pengharapanku”

“Kamu adalah sepenggal nama yang selalu kuselipkan ketika aku menasbihkan asma-asma-Nya”
 
“Kamu adalah DOSA. Sejak mengenalmu aku jauh lebih banyak mengingat dan menyebut namamu dibandingkan kuantitasku menasbihkan asma-asmaNya. Kasmaran, rindu, dan bungah yang berleBih ini telah mengulum warasku. Semoga, lusa Tuhan menyuratkan kau untuk selalu bersamaku. Menjadi imam sejatiku. Supaya kelak aku bisa khusyuk menasbihkan asma-Nya, bersamamu”

“Kamu itu virus gila. Semua hal sederhana, bahkan hal sepelepun bisa mengingatkanku padamu. Termaksud sebuah NAMA. Membaca ataupun mendengar sepenggal nama yang sama denganmu saja bisa membuatku tersipu”

“Bahagia itu sederhana. Cukup mendengar renyah sapamu saja sudah menyulap hatiku menjadi bungah”

“Aku memang tak punya kendali akan jarak dan waktu, tapi “KALAU KAU MAU”, aku akan selalu mengendalikan hatiku. Menjaganya hanya untukmu”

“Aku tahu, sesungguhnya aku, kamu dan kisah kasih kita selamanya mutlak dibawah kendali Tuhan. Tapi sayang…percayalah, jika kita tanpa jenuh menyulam doa dan bertawakal untuk kasih ini, Tuhan pasti akan menyuratkan kebahagiaan hakiki untuk aku, kamu dan keabadiaan kita”

“Tak pelu buru-buru. Pelan-pelan aku akan melepaskan genggamanmu. Tapi satu hal yang perlu kau ingat, selamanya, kamu adalah kenyataan cinta yang ku perjuangkan”

“Katamu, kita akan menjadi sepasang abdi sejati untuk bapak dan ibu kita, anak-anak kita, dan keluarga kita. Karena kita akan menjadi keluarga”

“Sayang…semoga kita termaksud satu dari sekian banyak umat Tuhan yang menjadi pasangan abadi, takdir cinta sejati”

“Lagi-lagi tanpa permisi kau mengobrak-abrik otakku. Membongkar lagi memori tentang kita yang sudah melapuk disudut ingatanku. Lagi-lagi tanpa permisi, kau kembang biakkan galau dan kangen dihatiku. TEGA”

“Aku masih disini. Tanpa beralih seinchipun. Aku sebatang kara menimang-nimang memori manis kebersamaan kita. Tanpamu”

“Ceriaku hilang, terlantar diantara belantara hati yang merindukanmu”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar