Selamat malam Tuhan, terimakasih Kau masih memberi hamba kehidupan.
Sembah sujud dan tasbih syukurku selalu terpanjat untuk-Mu. Terimakasih Tuhan,
Kau masih memberi hamba masa untuk berobat, masa untuk berbahagia bersama
keluarga dan teman2, masa untuk memutar kembali musik START Depapepe untuk
kesekian kalinya, masa untuk kembali menelan jamu dan obat pahit untuk kesekian
kalinya juga, terimakasih untuk
semuanya. Tapi Tuhan, saat ini ada satu masa yang membuatku galau, sebenarnya kapan masa jomblo hamba ini
kadaluarsa? #loh
Selamat malam pembaca yang budiman, terimakasih telah menyempatkan
waktu untuk singgah dan baca2 postingan di blog saya (halah, kayak ada yang
sudi baca saja #ngarep). Saat ini saya adalah satu dari sekian jamaah jomblo
pencari imam sejati :D. Well, kali ini saya pengen “sedekah” kata-kata norak,
ahahaha kata-kata alay? Lebay? Hiperbola? Kuno? Apalah namanya, yang jelas
untuk saat ini saya baru bisa sedekah kata. Besoklah kalau kamu dan aku sudah
sama2 jadi orang sukses, kita sama2 sedekah harta yak #AMIIN :D .Dan silahkan
bagi yang berminat, sumbangkanlah dan salurkanlah sedekah saya yang ikhlas ini
untuk pihak yang membutuhkan :D. Semoga saya dan anda sama-sama mendapat pahala
apabila dengan kata2 ini kita bisa menciptakan bungah dihati orang yang special
bagi anda, atau malah mengalami galau
kronis, hahahaha selamat membaca :D
“Kamu adalah
kasih absolute yang tak pernah absen dari doa dan pengharapanku”
“Kamu adalah
sepenggal nama yang selalu kuselipkan ketika aku menasbihkan asma-asma-Nya”
“Kamu adalah
DOSA. Sejak mengenalmu aku jauh lebih banyak mengingat dan menyebut namamu
dibandingkan kuantitasku menasbihkan asma-asmaNya. Kasmaran, rindu, dan bungah
yang berleBih ini telah mengulum warasku. Semoga, lusa Tuhan menyuratkan kau
untuk selalu bersamaku. Menjadi imam sejatiku. Supaya kelak aku bisa khusyuk
menasbihkan asma-Nya, bersamamu”
“Kamu itu virus
gila. Semua hal sederhana, bahkan hal sepelepun bisa mengingatkanku padamu.
Termaksud sebuah NAMA. Membaca ataupun mendengar sepenggal nama yang sama
denganmu saja bisa membuatku tersipu”
“Bahagia itu
sederhana. Cukup mendengar renyah sapamu saja sudah menyulap hatiku menjadi
bungah”
“Aku memang tak
punya kendali akan jarak dan waktu, tapi “KALAU KAU MAU”, aku akan selalu
mengendalikan hatiku. Menjaganya hanya untukmu”
“Aku tahu,
sesungguhnya aku, kamu dan kisah kasih kita selamanya mutlak dibawah kendali
Tuhan. Tapi sayang…percayalah, jika kita tanpa jenuh menyulam doa dan
bertawakal untuk kasih ini, Tuhan pasti akan menyuratkan kebahagiaan hakiki
untuk aku, kamu dan keabadiaan kita”
“Tak pelu
buru-buru. Pelan-pelan aku akan melepaskan genggamanmu. Tapi satu hal yang
perlu kau ingat, selamanya, kamu adalah kenyataan cinta yang ku perjuangkan”
“Katamu, kita
akan menjadi sepasang abdi sejati untuk bapak dan ibu kita, anak-anak kita, dan
keluarga kita. Karena kita akan menjadi keluarga”
“Sayang…semoga
kita termaksud satu dari sekian banyak umat Tuhan yang menjadi pasangan abadi,
takdir cinta sejati”
“Lagi-lagi tanpa
permisi kau mengobrak-abrik otakku. Membongkar lagi memori tentang kita yang
sudah melapuk disudut ingatanku. Lagi-lagi tanpa permisi, kau kembang biakkan
galau dan kangen dihatiku. TEGA”
“Aku masih
disini. Tanpa beralih seinchipun. Aku sebatang kara menimang-nimang memori
manis kebersamaan kita. Tanpamu”
“Ceriaku hilang,
terlantar diantara belantara hati yang merindukanmu”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar