Insomnia
Satu, dua, tiga,
empat, haah insomnia, ga bisa tidur, ga tau mau ngapain, mau nulis apa juga ga
tau, hemmm tapi okelah, malam mini aku cuma mau nulis sepenggal episode ga jelas
dengan sahabat lamaku, Annisa, tulisan ini ga jelas, sungguh-sungguh ga jelas,
dari judulnya saja udah ga jelas gitu ^___^
The Story…..
Lembayung sempurna
menyapu langit, bak permadani oranye berornamen awan yang tersapu tipis tak
terlalu kentara, dengan selimut magis cahaya temaram matahari yang mulai
kemerahan, sore ini begitu sempurna. Aku tau, anak misterius itu selalu
perhitungan dalam menentukan waktu yang tepat sebelum berkencan,- ehm well tentunya bukan berkencan denganku,
tapi dengan sahabatku, Annisa.
Sore ini seperti
biasa, Nissa, begitu aku memanggil sahabatku, dia berceloteh dengan sangat
ceria dan luar biasa gembira tentang pacar tersayangnya itu, sorot matanya
benar-benar memetakan kebahagiaan yang dahsyat. “Kau tau? Kemarin dia meletakkan
bola kristal musik tepat didepan pintu rumahku” tersenyum, membenahi ujung
poninya yang sedikit keluar dari jilbab “ehm, yah, meskipun tidak secara
langsung, dia hanya mengirimiku sms, menyuruhku keluar, dan ternyata aku
menemukan sebuah …..” blah blah blah
, yah cerita semacam itulah, bola kristal, sepasang boneka pengantin Hello
Kitty, tiga batang cokelat, dll, well
dalam hati aku hanya dapat berkomentar, mereka memang seperti
pasangan drama dalam nyata.
Dan sore ini tergolong
sore yang lumayan langka karena aku bisa bersamanya, lebih tepatnya sore yang
lumayan lama tidak peernah kulewatkan bersama Nissa sejak dua tahun ini, sejak
dia mulai berpacaran dengan cowoknya itu, akhirnya aku bisa menemaninya lagi.
Semua masih sama, cara dia bercerita, intonasinya, tutur bahasanya, bahkan
ekspresinya yang total ceria masih sama seperti awal mereka jadian ( hmmh atau
malah lebih heboh dan mendramatisir :D ), semua yang Nissa tuturkan padaku,
seakan berbanding terbalik dengan apa yang orang bilang tentang rumor pacaran
yang “halah, yang namanya pacaran itu
manisnya cuma di awal doang, semakin ke belakang mah makin sepah” itu
sama sekali tidak menerjang mereka, yah aku sangat senang dan turut bersyukur
jika memang itu tidak terjadi dan tidak berlaku pada hubungan mereka, karena
aku tahu, sahabatku ini adalah orang yang sangat lembut hatinya, so I hope their love lasts and never dies.
Nahhhh, lohh ??? ga jelas kannn ???
Ditulis berdasarkan permintaan “cowok Annisa (nama asli
tersamarkan :D)”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar