Sabtu, 25 Februari 2012

Sebuah Kisah Penentu Masa Depan


            Ini adalah kisah baruku , tidak terlalu istimewa , hmh mungkin lebih tepatnya sama sekali tak istimewa . Yah , disinilah sekarang aku menuntut ilmu , disebuah universitas swasta (bagiku negeri kecil kedua) yang ber almater oranye , katanya oranye itu menandakan harapan dan semangat , yah mungkin begitulah maksud universitas ini memilih warna oranye sebagai simbolnya , namun tidak demikian dengan apa kata teman ku yang hidup di negeri ( universitas ) lain , mereka menganggap almamaterku ini mirip kandidat tukang kusir , tukang parkir , pemadam kebakaran , narapidana , petugas kebersihan sampah , dan segala macam simbol rendah lainnya , yah walaupun itu dimaksudkan hanya sekedar guyonan belaka , tapi bagiku tetap saja terselip sindiran , aku tidak tau apakah ini hanya pikiran burukku , tapi kurasa mereka memang menyindir secara frontal walaupun di tuangkan dalam wujud guyonan yang disertai tawa dan omongan gurih yang kupikir merendahkan itu (˘—˘) .
Yayaya , aku tau mereka kini bersekolah di universitas negeri yang menjadi impian hampir semua orang di Indonesia , sedangkan aku hanya di sebuah universitas swasta , tapi kupikir universitasku ini juga tidak buruk , malah menurutku universitasku ini juga bermutulah (menghibur hati sendiri) (ˆ–ˆ) , hahaha aku tidak bohong , karena secara mutu universitasku juga tak kalah dengan universitas lain , mahasiswa juga membludak dan banyak juga mahasiswa jebolan universitasku yang sukses , terakui secara nasional bahkan internasional , dan biayanya juga malah jauh lebih mahal daripada yang negeri (hahaha,secara swasta gitu) , so??? Menurutku tak seharusnya mereka se enak jidat begitu meremehkan universitas yang tak lain adalah negeri kedua bagiku ini , yah walaupun secara almamater memang aku juga mengakui norak (^o^)V , tapi kan warna almamater bukanlah barometer kualitas dan mutu , hahaha iya kan ???? yahhh walau banyak juga yang bilang , kalau anak yang bersekolah disini adalah buangan anak yang tidak diterima di universitas negeri , yayaya aku juga mengakui , kupikir hampir 89,9% pernyataan tersebut BENAR , tapi bukan berarti setelah terbuang dari universitas negeri kita juga bakal menjadi manusia yang terbuang dari dunia juga kan ???? justru di universitas ini , malah dapat memacu kami supaya kami tidak kalah bersaing dengan mereka yang notabene nya dari universitas negeri , kupikir semua kembali pada takdir yang sudah tersirat untuk kita , jadi tak perlu lah menghina begitu -______-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar